Berlomba-lomba menjadi keluarga Allah
Oleh : Annida Nurfauziah (Alumni Ponpes Uswatun Hasanah Purwakarta)
Sudah menjadi fitrah setiap insan mendambakan keluarga yang harmonis, yang memberikan ketenangan bagi jiwa dan raga, fisik dan juga mental. Apalagi menjadi bagian keluarga Sang Kholiq pencipta seluruh alam , sudah pasti semua manusia ingin menjadi bagian dari keluarga – Nya. Lantas bagaimanakah agar menjadi keluarga Allah SWT ? Mari kita simak penjelasan di bawah ini
Nabi SAW bersabda:
عن انس رضي الله عنه قال : قال رسول الله (ص) ان لله اهلين من الناس قالوا: يا رسول الله من هم ؟ قال : هم اهل القرآن اهل الله وخاصته
" Dari Anas r.a berkata Nabi SAW bersabda : sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “ siapakah mereka wahai Rasulullah ?” Rasul menjawab, “ para ahli Al – Quran. Merkalah keluarga Allah dan pilihan – pilihan-Nya.” ( HR. Ahmad )
Namun,apa yang dimaksud keluarga Allah dan hamba pilihannya?
Imam Nawawi berkata: ”Bahwasanya yang dimaksud keluarga Allah dan pilihannya adalah penghafal Al-Qurandan yang mengamalkannya mereka itu adalah kekasih Allah yang dikhususkan dari kalangan manusia “.
Imam Tirmidzi berkata: ”Sesungguhnya keutamaan ini berlaku bagi para pembaca yang telah membersihkan hatinya dari sifat lalai dan menghilangkan dosa pada dirinya. Menjadi Ahlul Quran tidak cukup hanya sekedar membaca akan tetapi dia harus mengamalkan dan menghormati hukum-hukumnya serta berakhlaq dengannya dan yang ingin menjadi Ahlul Quran hendaknya mengkhatamkan bacaan Alquran tidak lebih dari 1 bulan.
Seperti dalam hadits:
"عن عبدالله بن عمر رضي الله عنهما عن النبي (ص) قال :اقرأ القرآن فى كل شهر قال: انى اطيق اكثر فما زال حتى قال فى ثلاث"
“ Dari Abdullah Bin Amr ra dari Nabi SAW berkata : Bacalah ( khatamkan ) Al – Quran setiap bulan. Abdullah bin Amr berkata : aku mampu lebih cepat dari itu. Beliau terus meminta sampai mengatakan, pada setiap 3 hari ”
Syekh Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, yang benar menurut mereka, bahwa hadits Abdullah bin Amr paling terakhir Nabi SAW berkata adalah 7 hari. Adapula riwayat bahwa beliau menyuruh memerintahkan agar mengkhatamkan dalam 40 hari. ( Majmu Fatawa, 13/ 407 – 408 )
Maka sudah seyogyanya bagi yang ingin menjadi Ahlul Quran tidak akan meninggalkan bacaan Quran walaupun sehari kecuali ada udzur sehingga yang disebut shohibul Quran ia tidak akan lalai atau disibukkan dengan yang lainnya.
Adapun klasifikasi manusia berdasarkan interaksinya bersama Al-Quran adalah terdapat dalam Qs Fathir : 32
ثم اورثنا الكتاب الذين اصطفينا من عبادنا فمنهم ظالم لنفسه ومنهم مفتصد ومنهم سابق بالخيرات بإذن الله ذلك هو الفضل الكبير (32)
Dari ayat tersebut kita telah mengetahui klasifikasi manusia diantaranya:
1/ظالم لنفسه
Dia adalah golongan yang melalaikan sebagian dari pekerjaan yang diwajibkan atasnya dan mengerjakan sebagian yang diharamkan. Golongan ini adalah mereka yang tidak memanfaatkan Al-Quran sebagai petunjuk bahkan melanggarnya.
2/ مقتصد
Dia adalah orang yang menunaikan hal – hal yang diwajibkan atas dirinya dan meninggalkan hal – hal yang diharamkan, akan tetapi adakalanya dia meninggalkan sebagian dari hql –hal yang disunatkan dan mengerjakan sebagian hal yang dimakruhkan. Golongan ini sudah beriman kepada Al-Quran,namun baru melaksanakan sebagian isi Al-Quran dan meninggalkan sebagian yang lainnya.
3/ سابق بالخيرات
Dia adalah orang yang mengerjakan semua kewajiban dan hal – hal yang disunatkan juga meninggalkan semua yang diharamkan dan dimakruhkan kepadanya. Golongan ini adalah orang-orang yang beriman kepada Al-Quran mereka adalah para huffadzul Quran yang juga paham isi Al-Quran sehingga selalu mentadabburi dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun beberapa diantara keutamaan huffadzul Quran ( seorang penghafal quran ) adalah sebagai berikut
1/ Hati tidak akan pernah kosong
"وعن ابي عباس (ر) قال : قال رسول الله (ص) ان الذى ليس فى جوفه شيء من القرآن كالبيت الخرب (رواه الترمذى وقال حديث حسن صحيح)
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh”. (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).
2/ Memperoleh penghormatan dari Rasulullah SAW
3/ Mengenakan mahkota penghormatan
"وعن ابي هريرة (ر) قال : قال رسول الله (ص) يجئ القرآن يوم القيامة فيقول: يارب حله فيلبس تاج الكريمة ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ ثم يقول له اقرأ وارق وتزاد بكل آية حسنة"
Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).
4/ Kebahagiaan bagi kedua orang tua
5/ Mendapat tempat paling tinggi di syurga
6/ Mendapat syafaat dari Al-Quran
“Penghafal Quran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailaih dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)
7/ Penghafal Al Quran adalah keluarga Allah Azza wa Jalla
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Quran. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
8/ Mendapatkan Kehormatan Dari Sesama Manusia
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasai)
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
Sumber : Tafsir Ibnu Katsir
Hadits dan Al – Quran