Kenapa harus Mondok?Kenapa harus belajar agama?
Oleh: Abu Ziyad Arslan
Ilmu adalah petunjuk arah bagi umat iqra (ilmu yang kami
maksud disini adalah ilmu syari, ilmu agama) serta rambu yang menuntun kepada
setiap kebaikan, adapun amal adalah pengawal yang mengikutinya. Oleh karena
Alloh berfirman:
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut
disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.." (Muhammad:19)
Imam Bukhari dalam shahihnya menulis: Bab; Ilmu sebelum
berkata dan beramal.
Dari Ayat telah disebutkan, Alloh membuka kalamNya dengan
kata kerja (fiil amr); ilam! yang artinya: "ketahuilah, ilmuilah (wahai
Muhammad)!" Dan fiil amr berfungsi sebagai perintah. Suatu perintah
menunjukan Hukum yang Wajib. Apa yang harus di ilmui yaa Rabb? "La ilaa ha
illa Alloh, tiada satupun dzat yang di ibadahi dengan benar kecuali
Alloh." kalimat yang seluruh kita berharap hidup dan mati diatasnya.
Lantas, Ilmu apa yang kira-kira membahas tentang keesaan Alloh, cara beribadah
kepada-Nya, tujuan kita diciptakan, tugas kita di dunia, apa yang terjadi
setelah episode dunia berakhir?
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat)." (Al-hasyr:18).
Setelah Alloh perintahkan untuk mengilmui, Alloh perintahkan
untuk beramal, dengan kata perintah: istaghfir! yang artinya:
"istighfarlah! mohonlah ampun (wahai Muhammad)!" Amal yang agung:
memohon ampun atas dosa kita, mukminin, dan mukminat.
Dan diantara buah istighfar yang disebutkan dalam surat Nuh
ayat 11-12:
"Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Maka ilmu yang terpuji yang harus setiap orang cintai dalam
mempelajari dan mengajarinya adalah ilmu yang bersumber dari pedoman hidup
manusia, Al-Quran dan dari Shohih Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam.
Imam Asyafii Rahimahumullah berpetuah:
Ilmu apapun selain Al-Qur'an adalah menyibukan
(menenggelamkan dalam kesia-siaan)..
Kecuali ilmu Hadits ataupun ilmu memahami Agama..
Ilmu itu yang di dalamnya di sebut "haddastana"
(telah berkata kepada kami seorang Alim)..
Adapun selain itu semua hanyalah was-was dari syaitan..
Diantara keutaman Islam serta ilmu yang berkaitan dengannya
adalah sanad. Dengannya Alloh jaga kemurnian agama ini.
Diantara Was-was syaitan: seseorang takut tidak bisa bertahan hidup, sehingga waktunya ia habiskan dalam menuntut dunia dan ilmu yang menyibukkan dirinya dari berbekal untuk akhirat. Membuatnya lalai, lupa akan kehidupan abadi setelah hidup.
Adapun ilmu selainnya seperti: ilmu Kalam(filsafat), ilmu
Jidal(debat), ilmu Mantiq(Logika) maka sudah sepatutnya bagi seorang muslim
untuk menjauhinya dan tidak tenggelam didalamnya.
Maka ilmu agama yang bersumber dari pedoman hidup manusia
itulah yang mempunyai hukum fardhu ain (wajib setiap individu menuntutnya)
dalam urusan yang wajib diketahui oleh setiap muslim layaknya: hak Alloh, hak
Rasul-Nya, segala sesuatu yang berkaitan dengan akidah(keyakinan), segala
sesuatu yang berkaitan dengan ibadah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
muamalah(interaksi sosial) yang dijalankan oleh sebagian besar manusia, adapun
selain daripada itu hukumnya fardhu kifayah (apabila sebagian kaum telah cukup
menjalankan, maka gugur kewajiban yang lainnya).
Termasuk fardhu kifayah: segala ilmu yang diperlukan seorang
muslim untuk menopang hidupnya, yang membantu kehidupannya di dunia, dan
menjaganya untuk bisa menjalankan agamanya dengan baik, dari segala hajat dan
profesi.
Termasuk juga mengambil spesialis jurusan ilmu bagi
segelintir orang, yang dengannya itu mendirikan sekolah-sekolah, universitas,
maupun institusi.
Segala yang tercantum di dalam Al-Quran maupun Sunnah
tentang pujian kepada ilmu ataupun ulama. Yang di maksud adalah ilmu syari,
ilmu agama.
Seperti Firman Alloh:
"Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Dia; (demikian pula) para Malaikat dan orang berilmu yang
menegakkan keadilan, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana." (Qs. Ali imran:18).
."..Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran." (Qs. Az-zumar:9)
."..dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”(Qs.Taha:114)
.
Dan Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
"Barangsiapa yang menyusuri jalan untuk menuntut ilmu diatasnya Alloh akan
mudahkan baginya (dengan menuntut ilmu) jalan menuju surga, dan sungguh
malaikat meletakkan sayapnya (mendoakan, memohon ampun kepada Alloh) untuk
penuntut ilmu karena ridho dengan apa yang mereka tuntut, dan sungguh penuntut
ilmu itu di mohonkan ampun untuknya oleh penghuni langit dan bumi sampai seekor
paus di dalam laut, dan keutamaan seorang alim diatas seorang ahli ibadah
bagaikan keutaman rembulan diantara gugusan bintang, sesungguhnya ulama itu
pewaris para Nabi dan para Nabi itu tidak mewariskan dinar ataupun dirham, akan
tetapi mewarisi ilmu maka barangsiapa yang menuntutnya ia telah mengambil
bagian yang sangat banyak" (HR. Ahmad)
"Barangsiapa yang Alloh inginkan kebaikan, maka ia akan
difahamkan agama." (HR. Bukhari).
Perkataan Syaikhkul Islam Ibnu Taimiyah:
"Diantara macam kesempurnaan menuntut ilmu adalah sang
penuntut menyalurkan seluruh ambisinya untuk talaqqi (menerima) ilmu yang
diwariskan dari Nabi shalallohu alaihi wasallam, memahami Maqoshid Rasul baik
dari perintahnya larangannya serta memahami seluruh sabdanya, mengikuti
seluruhnya dan mendahulukannya diatas yang lain, berpegang teguh dengan Sabda Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam di dalam setiap bab ilmu dari Hadits-hadits yang
Shohih" -Majmu' Fatawa.
Perkataan Syaikh Abdurrahman as-sadi rohimahulloh:
"Adapun ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang
mensucikan hati dan jiwa, yang membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat,
yaitu ilmu yang datang dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam seperti
hadist serta tafsir serta fiqih, dan ilmu yang membantu memahami itu semua dari
ilmu bahasa Arab tergantung dari situasi dan kondisi seseorang, dan kewajiban
mempelajari bahasa Arab akan berbeda dengan berbedanya situasi.
Sumber:
Kitab "tidak ada kebangkitan umat kecuali dengan
kebangkitan ilmiah yang benar", bag satu: kaitan antara kebangkitan
muslimin dan kemajuannya di era yang berbeda dengan kebangkitan ilmiah,
hal:13-16, milik Syaikh Amin Haj Muhammad Ahmad; Ketua Muslim Scholars
Association. Dengan sedikit perubahan dan tambahan