Berita

Angka- Angka

ANGKA-ANGKA

Oleh: el

 

Kadang, kita begitu terobsesi dengan angka-angka. Beberapa membuat kita emosional: sedih, senang, marah, bahagia, kesal, atau luapan emosi lainnya.

Betapa banyak angka berseliweran di hidup kita; angka nilai ipk, angka nilai ujian, angka nominal pemasukan, angka umur hidup, angka lama sebuah hubungan, dan angka-angka lainnya yang kebanyakan tak benar-benar berguna. Tapi sialnya justru itu yang paling banyak menyita perhatian kita.

Rasanya, hanya manusia satu-satunya makhluk yang begitu peduli dengan deret-deret angka. Barangkali, karena ini pula tak jarang Allah berbicara kepada kita dengan pendekatan angka-angka;

Kata Allah, “perumpamaan orang yang berinfak di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh buah tangkai, pada tiap-tiap tangkai terdapat seratus biji lainnya. Bahkan Allah melipatgandakan lebih banyak dari itu bagi yang Ia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia-Nya lagi maha mengetahui.”

Rasul juga demikian, di beberapa kesempatan berbicara kepada kita dengan pendekatan yang serupa. Mungkin karena kita suka perhitungan, maka Rasul berkomunikasi dengan kita lewat hitung-hitungan, “barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya 10 kebaikan. Saya tidak katakan الم sebagai satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf…”

Kadang kita dimotivasi oleh angka, kadang angka juga yang mematahkan kita, kita mengejar angka, lalu kecewa gegara angka. Mungkin sebabnya karena kita yang ‘mendewakan’ angka dan meletakkannya terlalu tinggi, kita terlalu fokus padanya padahal ia bukan hal yang esensi. Mungkin~

Allah memberikan tamsil berupa pohon dengan tujuh tangkai dan ratusan biji demi menyampaikan pesan, bahwa ada banyak kebaikan di balik derma untuk kebaikan. Satu kebaikan akan dipertemukan dengan kebaikan-kebaikan lainnya.

Rasul juga demikian, isi pesannya adalah penjelasan tentang keutamaan Al-Quran: ia kitab yang berisi kebaikan yang bahkan dengan membacanya saja kita mendapat banyak kebaikan, di dunia pun di akhirat kelak.

 

Angka-angka ini bukan sebatas angka, ia adalah pesan-pesan kebaikan yang dikirim kepada kita, supaya kita pahami esensinya, bukan hanya berhenti di hitung-hitungan semata. Bagaimanapun, pada saatnya nanti, Ia yang akan membuat perhitungan dengan kita, tidak sebaliknya. Bagaimanapun, ikhlaslah yang menjadi ruhnya amal, bukan yang lainnya.

Mari kita kembali mengevaluasi setiap angka-angka yang kita kejar; pada angka nilai ujian yang kita dapat, berapa banyak ilmu yang benar-benar kita pahami, berapa persen yang sudah diamalkan?

Pada angka nominal pemasukan yang kita cari siang dan malam; sudah berapa banyak syukur yang kita beri? Berapa taat kita membersihkannya dengan infak, sedekah, dan juga zakat?

Pada angka umur hubungan dengan pasangan; sudah berapa banyak keberkahan yang tercipta? Tujuan pernikahan berburu keberkahan bukan? Bukankah dulu orang-orang mendoakan kalian agar senantiasa diliputi keberkahan di saat suka maupun duka? Jika keberkahan adalah bertambahnya kebaikan, sudah bertambah baikkah?

Dan pada akhirnya, angka hanyalah angka. Tidak lebih dan tidak kurang.

Tertarik mengkonversikan sebagian nominal penghasilan ke dalam bentuk limpahan keberkahan-Nya? Yuk ikut program wakaf kami!