Berita

MENGINVESTASIKAN HARTA MELALUI " LEMBAGA KEUANGAN" AKHIRAT

MENGINVESTASIKAN HARTA MELALUI " LEMBAGA KEUANGAN" AKHIRAT

(Oleh. Azi Ahmad Tadjudin)

 

Harta kekayaan dan kesenangan dunia sebanyak apapun jumlahnya, tetap dinyatakan sedikit, karena masih terukur oleh angka nilainya. Maka sifat duniawi yang sedikit itu akan bernilai banyak bila sudah di transformasi menjadi nilai ukhrawi.

 Al-Qur'an menyebut nilai duniawi dengan istilah  tsaman (harga), sedangkan untuk nilai ukhrawi menggunakan istilah ajrun (pahala). Kata tsaman selalu disifati dengan qalila (sedikit), sedangkan ajrun selalu disifati dengan kabir (banyak), ajrun ghairu mamnun (pahala yang tidak akan terputus).

Transformasi nilai harta dunia (tsaman)  menjadi pahala akhirat (ajrun) harus diinvestasikan melalu produk-produk jasa "perbankan" akhirat, dengan cara:

1. Zakat, Infak dan sedekah

2. Wakaf

3. Wasiat (Maksimal sepertiga harta), bisa ditunaikan oleh pemiliknya, atau oleh ahli waris jika pemiliknya sudah meninggal dunia.

4. Hibah

Keempat produk "perbankan" akhirat diatas, syaratnya harus ditunaikan dengan landasan iman dan ikhlas saat mendermakan hartanya di jalan Allaah Subhaanahu wata'la.

Jika di dunia saja manusia berani menginvestasikan hartanya melalui produk perbankan dangan cara "meminjamkan" uang dalam bentuk tabungan atau deposito yang bernilai duniawi, lantas baranikah kita pinjamkan uang kita untuk Allaah Subhaanahu wata'la dengan kompensasi akhirat yang kekal abadi?

Allaah Subhanahu Wata'la berfirman: "Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun."

 

Melalui momentum istimewa ini, kami dari Lumbung Zakat Uswatun Hasanah Purwakarta mengajak kepada para muhsinin untuk berpartisipasi menjadi "Investor Lembaga Keuangan Akhirat" sebagai:

·        Muzakki

·        Munfiq

·        Mushaddiq

·        Muushiy

·        Waaqif

·        Waahib

 

Abu Dahdah Seorang sahabat nabi begitu cepat dan sigap merespon tawaran Allah dengan mendermakan kebun kurmanya, ketika mendengar seruan Allah: “siapa saja yang mau berderma dengan ikhlas, maka Allah akan melipat-gandakan pahala untuknya dengan kelipatan yang sangat besar. Allah lah yang menyempitkan dan melapangkan rizki seseorang. Pada hari kiamat kelak, kalian pasti dikembalikan kepada Allah.” (QS. 2: 245)

Semoga kita semua dapat menjadi sosok Abu Dahdah di abad modern ini. Aamiin ya Rabbal Aalamiin..

Ayo! salurkanlah Dana Zakat, Infak, sedekah, wakaf dan Hibah Melalui Lumbung Zakat Uswatun Hasanah Purwakarta untuk Wakaf pembebasan Tanah Pembangunan Pondok Pesantren Islam Uswatun Hasanah Cipaisan Purwakarta

Melalui:

 

Transfer Rekening:

Yayasan Uswatun Hasanah Purwakarta

10-600-134-87

Bank Muamalat Indonesia

 

Konsultasi Waris dan Parenting bersama:

Dr. KH. Azi Ahmad Tadjudin, M.Ag  (Ketua Komisi Fatwa dan Hukum MUI dan Mudir Ma'had Uswatun Hasanah Purwakarta)

wa.me/6281389573471

 

Insyaa Allaah, harta yang telah diinvestasikan akan  menunggu pemiliknya saat kita akan kembali menuju kampung akhirat, sekaligus akan menghapus penyesalan kelak di akhirat nanti karena tidak menyia-nyiakan peluang dan kesempatan bersedakah di dunia sekarang ini. Yaa Allaah Saksikanlah!